Tahukah Anda Seorang jendral Merangkap Seorang Da'i/Ulama,Pemimpin Religius yang Rendah
Hati Sangat langka.Sang Jenderal melayani anggotanya sendiri saat
makan siang bersama.
Namun ini terjadi di ruang Kadiv Humas Polri,Irjen Pol Drs. H. Anton Bachrul Alam, S.H melayani bawahanya
untuk melaksanakan santap siang bersama.
Siang itu, usai shalat Jumat,tepatnya di akhir tahun 2010, enam anggota Humas di bagian Penerangan Satuan (Pensat) Divisi Humas Mabes Polri, dengan langka tergesa menuju lantai dua Humas Polri. Mereka menuju ruang Sepri Kadiv Humas selanjutnya menghadap ke ruang Kadiv.Wajarlah mereka tergesa, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Drs. H. Anton Bachrul Alam, S.H meminta mereka untuk segera mengahadap di ruangannya.Dalam hati mereka bertanya, perintah apa kiranya yang diberikan sang Jenderal kepada
mereka semua.
Sebagian mereka ada yang membawa buku kerja mungkin untuk mencatat arahan atau perintah dari Kadiv HumasTernyata para anggota humas itu bukan mendapat perintah, malah
mendapat jamuan dari Sang Jenderal.
Ada yang aneh dari makan siang itu. Dalam institusi kepolisian,makan bersama pimpinan wajib bawahan melayani atasannya.
Namun suasana makan siang itu sangat berbeda, Kadiv Humas melayani anggotanya untuk makan
siang.
Menu makan siang yang disajikan tertata rapi di ruang Kadiv. Di sana
tampak lontong pecel beserta bumbu. Dengan senyuman, Kadiv menyambut kedatangan anggotanya. Para anggota
dipersilahkan duduk sembari menyalami satu persatu.Perilaku grogi para anggota mulai tampak. Betapa tidak, Kadiv humas memberikan perlakuan yang lebih kepada anggotanya. Kadiv Humas menyuguhkan bumbu lontong pecel pada setiap anggotanya. Tidak hanya itu, tisu pun sengaja diambil dari meja kerjanya lalu dibagikan secara langsung kepada anggotanya. Sungguh pemandangan yang unik di lingkup Polri, padahal Anton Bachrul Alam baru dua hari menjabat sebagai Kadiv Humas menggantikan Irjen Pol Drs
Iskandar Hasan.
Anton Bachrul Alam bukanlah orang baru di lingkup Humas Polri.Sebelumnya pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 15 Agustus 1956 ini pernah menjabat Wakil Kepala Devisi (Wakadiv) Humas Polri pada tahun 2005. Saat acara pisah sambut Kadiv Humas, ia mengutarakan dirinya “barang baru, stok lama”.
Sebelum, menjabat Kadiv Humas, alumni Akademi Kepolisian tahun 1980 ini telah mengabdikan diri di berbagai daerah di negeri ini.Berbagai jabatan penting telah dipegangnya, mulai dari Dan Sekta,Kapolsek, Kapolres, kapolda hingga staf ahli Kapolri bidang Sosial-
Politik.
Bagi warga Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat muslim, tentu profil pria berpangkat dua bintang (Anton Bachrul Alam,red) ini tidak asing lagi bagi mereka. Pasalnya, ia pernah menjabat sebagai Kapolda di sana. Bukan hanya statusnya sebagai Kapolda, Anton Bachrul Alam juga terkenal sebagai seorang anggota Polri yang religius, mengajak para anggotanya untuk tidak lupa melaksanakan sholat
lima waktu bahkan menganjurkan kepada Polwan untuk mengenakan
jilbab saat bertugas.
Saat menjabat sebagai Wakadiv Humas, Anton Bachrul Alam juga demikian. Ia selalu menyiarkan ajaran agama kepada anggota humas Polri saat itu.
Ketika menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, para anggota Humas seraya merindukan siraman rohani
dari sang Jenderal. Dengan
berjalannya waktu, ternyata Anton Bachrul Alam kembali ke Komunitas Humas Mabes Polri.
Sejak hari pertama menjabat, ia menekankan kepada anggotanya untuk tidak lupa melaksanakan
sholat lima waktu. Bagi yang non muslim, untuk selalu melaksanakan
doa. Bagi dia, kerja tidak
menghalangi untuk mendekatkan diri kepada yang Kuasa.
“Kalau ada anggota yang lagi sholat, dan ada tugas maka biarkan ia sholat dulu. Misanya, ada yang
akan saya tugaskan, tapi lagi sholat dhuha, maka biarkan ia sholat.
Jangan kerja mengganggu
kedekatan dengan Allah. Nomor satukan Allah, lalu yang lain. Di mana kita menempatkan Allah maka di situ Allah akan menempatkan kita,” kata Anton Bachrul Alam kepada anggotanya saat makan siang bersama.
Tiba waktu shalat, lanjut Anton Bachrul Alam, segera mengambil air wudhu. Bagi laki-laki sebaiknya melaksanakan sholat ke mesjid. Untuk wanita biar di ruang shalat kantor saja.Di mesjid, kata dia, nilai fahalanya lebih sebab ada perjuangan ke rumah Allah. “Kita harus memiliki pengorbanan untuk Allah, pasti kita akan memperoleh kemenangan dan kebahagian dunia apalagi di akhirat,” ungkap suami Hj. Tine ini.
Banyak wejangan yang diungkapkan Kadiv Humas saat makan siang itu.Namun nilai yang paling berharga, ia memposisikan dirinya dengan begitu luar bisa, menjamu bawahanya, rendah diri,komunikatif. Profil seperti inilah patut dicontoh sebagai seorang
anggota Polisi sebagai pelindung,pengayom dan pelayan masyarakat. H.Anton Bachrul Alam S.H
0 Response to "JENDRAL DAKWAH"
Posting Komentar