Filosofi China

Sangatlah tepat hadits
Rasullullah SAW, “Uthlubul ‘ Ilman walau bish sin” yang artinya “ Carilah Ilmu walau sampai ke
negeri Cina”. Hadits ini memberikan inspirasi bahwa kita
harus menuntut ilmu, walau
harus pergi sangat jauh ke
negeri yang jauh, contoh negeri
dalam hal ini adalah Cina. Dalam
pengertian yang lain bisa jadi bermakna bahwa negeri Cina
memang pantas dijadikan tempat
mencari ilmu. Sungguhpun hadits
ini menimbulkan perbedaan
pendapat atas statusnya.
Apakah ini relevan dengan keadaan sekarang, jaman
globalisasi pada berbagai aspek
kehidupan; politik, ekonomi,
hukum,sosial budaya , teknologi
dan lainnya.
Sebuah kata 危 机 Weiji, yang berarti krisis (crisis) , jika dibuat
terpisah maka akan mempunyai
makna ; 危 Wei berarti bahaya dan 机 Ji berarti peluang. Menurut kamus Webster’ s Ninth New Collegiate Dictionary 机 Ji didefinisikan sebagai kesempatan.
Jika 危 机 Weiji tersusun atas dua komponen /morfem 危 wei dan 机 ji, maka 危 机 Weiji di Indonesia- kan maknanya menjadi Krisis =
bahaya + kesempatan. Artinya
pada kondisi kritis maka ada
potensial bahaya yang terjadi
sekaligus peluang atau
kesempatan untuk mendapatkan kebaikan, kebaikan ini diartikan
keuntungan dalam perdagangan/
business .
Kita mengetahui pada beberapa
tahun terakhir Negara-negara di
Eropa seperti Yunani, Spanyol dan Portugal dihadapkan pada
krisis, Yunani sendiri sudah
masuk ICU dengan bantuan
Perancis dan Germany pada
Community of Europe (CE),
bahkan sudah ditawarkan intervensi IMF, karena German
bersifat ambigu alias tidak tegas,
dan lebih memilih melibatkan IMF,
sehingga timbul perbedaan yang
tajam antara kedua Negara
dengan ancaman dari Perancis untuk membubarkan CE yang
idenya dulu justru diusung oleh
Kanselir Germany Helmut Kohln.
Pada saat ini nilai tukar Euro
menjadi yang terendah sejak
mencapai nilai tukar tertinggi sekitar 1.43 US$ merosot
menjadi sekitar 1.22 US$ per
Euro.
Demikian juga dengan kondisi
ekonomi Amerika Serikat yang
terpuruk pada 3 tahun terakhir, sehingga pemerintahnya
mengeluarkan kebijakan Bail Out
atau dana talangan bagi
perusahaanperusahaan besar
yang jatuh bangkrut, dengan
mengambil alih dan menjual kembali kepada investor setelah
perusahaan tersebut sehat.
Keterangan di atas jelas
menunjukkan bahwa ekonomi
Negara raksasa seperti Amerika
dan Negara – negara Eropa pun bisa bangkrut.
Negeri tirai bamboo, begitu
sebutannya beberapa dasawarsa
yang lalu karena masih tertutup
dari dunia luar, kini menjadi
raksasa ekonomi dunia, dengan menggeser dominasi Jepang
sebagai runner up, sungguhpun
Amerika masih sebagai urutan
pertama. Setidaknya ini menjadi
indikasi bahwa negeri ini telah
setiap berkompetisi dengan dunia luar dan terbukti dalam
decade terakhir ekonominya
menjadi dominan diantara
negara-negara adi daya.
Kembali kepada Cina sebagai
Negara yang disebut dalam hadits Rasullullah SAW tersebut
di atas, bisa juga anggapan
bahwa menuntut ilmu di negeri
Cina itu ada benarnya,
pandangan ini diambil dari
penjabaran dari hadits ( baca ucapan Rasullullah ) itu sendiri,
karena negeri Cina memiliki nilai-
nilai filosofis yang tinggi, diakui
atau tidak, nama-nama seperti
Confucius / K’ ung Tzu 孔夫子 (551-479 SM) dan Lao Tzu 老子 (570-470 SM), adalah nama
filusuf yang terkenal. Bahkan
diyakini bahwa penemu kertas
adalah Tsai Lun pada masa
dinasti Han, 89M. Relevan dengan
arti 危 机Wei-ji dan memberikan pemahaman bahwa pada saat
krisis maka ada bahaya sekaligus
ada peluang atau kesempatan
untuk mendapat keuntungan.
Banyak sekali seminar dan
pelatihan di Eropa, Amerika dan tentunya di Asia, termasuk
Indonesia (oleh Mark Plus) yang
mengangkat issue ini dalam
management counseling mereka
kepada perusahaan besar
seperti Indofood Sukses Makmur dengan product mie instant-nya
yang beromzet trilyunan.
Sungguhpun seorang Professor
Victor H.Mair ahli Bahasa dan
Sastra China, Department
Bahasa Asia Timur dan Peradaban, Universitas
Pennsylvania tidak sependapat
dengan makna Crisis = Bahaya +
Kesempatan tersebut.
Di dalam Al Qur’ anul Karim Surat Al Insyirah (Lapang Dada) ayat 5
dan 6 yang berbunyi , “ Fainna ma’ al ‘ usri yusraa Inna ma’ al ‘ usri yusraa” yang artinya “Sesungguhnya dimana ada kesulitan di situ ada kelapangan,
Sesungguhnya disamping
kesulitan ada kelonggaran ” , ayat ini berlaku universal atas
kontektual kehidupan manusia
seluruh muka bumi, bangsa
manapun mereka. Jika kesulitan
itu bermakna ada kaitannya
dengan bahaya 危 Wei dan kemudahan itu pada peluang 机 Ji, maka pengertian Wei-Ji bisa
menjadi relevan dengan Ayat Al
Qur’ an tersebut di atas, Wallahu ‘ alam bi shawab. “Sesungguhnya dimana ada kesulitan di situ ada
kelapangan”. Semoga kita selalu terus
berusaha untuk sukses… selalu, Salam

0 Response to "Filosofi China"

.

Total Pageviews

Chat

langganan

Untuk berlangganan artikel, masukan email anda: amal agama