Kondisi zaman yang serba sulit
seperti sekarang ini, hampir
membuat semua orang di
Indonesia terjangkit penyakit
stres. Tengoklah rumah sakit
jiwa di daerah kita. Kita akan menemukan angka peningkatan
orang-orang yang mengalami
gangguan jiwa. Sesungguhnya,
stres tidak hanya disebabkan
oleh peristiwa buruk. Semua
perubahan yang berhubungan dengan fisik dan psikis seseorang
dapat menyebabkan stres
Stres adalah akumulasi dari
reaksi tubuh terhadap situasi
atau lingkungan sekitar yang
tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh
memproduksi hormon adrenalin
yang berfungsi untuk
mempertahankan diri. Jadi,
sebenarnya stres merupakan
reaksi tubuh yang alami (sunnatullah). Hampir sama
dengan reaksi spontan tubuh
lain, seperti reaksi tubuh saat
menghindar dari panas, misalnya,
atau kita berselimut ketika hawa
dingin menerpa tubuh kita. Memang, ada stres yang
membahayakan yaitu stress
berat yang dapat berdampak
pada depresi dan pada akhirnya
sakit jiwa. Pertanyaannya
sekarang, adakah manfaat stress? Saya jawab ada karena
semua yang diciptakan ALLAH
Swt tidak ada yang sia-sia, tak
terkecuali hal yang buruk. Stres
yang baik sangat berguna
karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha
lebih tangguh menghadapi
tantangan hidup. Nah, yang perlu
diwaspadai adalah stress berat
yang dapat mengakibatkan
kegilaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir
semua penyakit yang diderita
oleh manusia muaranya
disebabkan oleh stress. Kondisi
jiwa yang tertekan dapat
membuat sirkulasi darah dan metabolisme menjadi tidak
sempurna sehingga membuat
kita sakit. Pada dasarnya, kita
tidak perlu merasa khawatir
dengan stress karena kita
mempunyai obat penenang bernama agama.
Stress Bermula dari Kondisi Psikis
Jika kita menemukan orang yang
sakit, pada dasarnya kondisi
kejiwaannya sedang terganggu.
Kondisi jiwa yang tertekan akan mempengaruhi pikiran dan
perasaan. Jadi sebenarnya,
penyakit yang diderita manusia
lebih cenderung karena psikis
atau kejiwaannya sedang
mengalami gangguan. Ketika kita sedang stres, tubuh kita secara
otomatis akan menghasilkan
hormon adrenalin dan cortisol.
Kedua hormon tersebut akan
mengakibatkan jantung
berdetak lebih cepat daripada pada keadaan normal. Darah pun
akan mengalir dengan lebih
cepat. Keadaan ini tentu
menguras tenaga karena kadar
gula dalam darah akan terkuras
cepat. Otot pun menjadi tegang, terutama otot di sekitar mata
dan kepala.
Kondisi di atas akan
memengaruhi perangai
seseorang. Orang menjadi mudah
tersinggung, cepat marah, agresif, dan cenderung
berlebihan (defensif). Karena
kadar adrenalin makin tinggi,
kadar gula dalam darah pun
semakin naik. Hal tersebut
membuat kebutuhan akan zat gula makin tinggi. Jika tidak
terpenuhi, orang akan mudah
lelah, sukar berkonsentrasi, dan
jantung sering berdebar-debar.
Selain itu, tanda yang paling
sering menyertai stres adalah sakit kepala dan gangguan
pencernaan. Jika kita
membiarkan keadaan ini
berlarut-larut, sistem
metabolisme tubuh akan
terganggu. Selain memperparah kondisi kesehatan orang yang
sedang sakit, stres juga dapat
mengakibatkan daya tahan
tubuh kita menurun. Tidak heran
jika banyak komplikasi penyakit
yang salah satunya disebabkan oleh stres. Bagaimana Mengendalikan
Stress?
Stres tidak bisa diobati.
Beberapa dokter terkadang
hanya memberi obat penenang
sejenis chlordiazepoksida, diazepam, dan nipam, jika
penderita mulai mengalami
gangguan mental dan tidak bisa
tidur. Jenis obat-obatan
tersebut sekadar mengurangi
intensitas detak jantung, mengendorkan otot tegang, dan
mengurangi ketegangan saraf.
Nah, cara yang paling tepat
adalah kembali kepada ALLAH
Swt. “ “Sesungguhnya mengingat ALLAH itu menenangkan hati”, demikian firman-Nya dalam kitab suci Al-
Quran. Dengan banyak mengingat
ALLAH, hati akan menjadi tenang
dan kita pelan-pelan akan dapat
mengendalikan stress
Orang-orang yang hatinya tenang akan selalu menahan diri
dari sikap mencari masalah. Dia
akan selalu memandang
permasalahan hidup secara
positif, realistis dengan
kemampuan diri, terbuka, dan hidupnya teratur sebagaimana
yang sudah menjadi sunnatullah.
Tekanan hidup memang tidak
akan pernah berhenti. Kualitas
pribadi seseorang akan tampak
ketika dia menghadapi permasalahan. Keimanan kepada
ALLAH merupakan faktor utama
yang membuat kita sehat.
Cobalah kita bertanya dalam hati
kita masing-masing, mengapa
Rasulullah tidak pernah sakit seumur hidupnya? Karena
Rasulullah tidak pernah
mengalami stres berat. Mengapa
Rasulullah tidak pernah stres
berat? Karena hati Rasulullah
senantiasa tenang. Mengapa Rasulullah selalu diberi
ketenangan hati? Karena
Rasulullah selalu mengingat ALLAH
di sepanjang kehidupannya.
Berserah pada kehendak Allah
adalah sikap dasar dalam menghadapi segala
permasalahan. Sumber : Ahmad Muhammad
Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Obati stress dengan mengingat Allah"
Posting Komentar